Dua hari lalu akhirnya gue udah melakukan pemeriksaan mata untuk kelanjutan persalinan nanti.
Gue pilih Klinik Mata Nusantara (Lebak Bulus - Jakarta Selatan) sebagai tempat pemeriksaannya.
Alasan kenapa gue harus jauh-jauh untuk cek mata karena sebelumnya gue udah blog walking mengenai wanita hamil yang bermata minus.
Si mbak ini pernah priksa mata di RS swasta daerah bintaro tapi karena dokternya tidak bisa memastikan juga apakah kondisi retinanya sehat atau tidak, mbak ini di rujuk ke rumah sakit khusus mata.
So, dari pengalaman itu gue milih untuk langsung ke rumah sakit mata.
Sehari sebelomnya (25 Mei) , gue udah telfon untuk nanya-nanya sekaligus pendaftaran.
Waktu itu mbak Linda (call center) memberi arahan keperluan cek mata untuk melahirkan bisa dengan dokter siapa saja dan gue langsung minta dibikin janji dengan dokter yang available saat itu, yaitu dr. Maya,Sp.M.
Keesokannya (26 Mei) gue dateng sesuai jadwal yaitu jam 2 siang.
Di sana langsung diarahkan untuk ke lantai 4 bagian pendaftaran.
Ternyata sebelum bertemu dengan dokternya, akan ada pemeriksaan awal.
Pemeriksaan awal terdiri dari cek kefokusan mata, tekanan bola mata dan tes membaca.
Nah ini bagian yang paling penting ya bu ibuk.
Jadi saat gue tes membaca, mas nya ini tau gue cek mata untuk keperluan persalinan dan yang bikin gue kaget ternyata gue salah pilih dokter.
Masnya bilang, kalo gue harusnya dateng ke dokter spesialis retina.
Terus gue tanya dong, apakah dokter laen (bukan spesialis retina) tidak bisa mengecek juga.
Masnya bilang si bisa tapi kemungkinan akan dioper lagi ke spesialis retina.
Saat itu juga gue minta reschedule ke dokter spesialis retina dan ternyata hari itu sedang ada jadwal dokter spesialis retinanya yaitu dr. Rini.
Setelah fix pindah dokter, gue sempet ditetesin obat mata supaya retina membesar dan efek setelah ditetes ini penglihatan jarak deket gue kabur, sangat amat kabur. Karena masnya ngga ngasih efeknya ini gue sempet bingung dan sedikit panik tapi gue coba tanya ke suster laen ternyata emang seperti ini efeknya dan akan normal lago setelah 3 jam kemudian.
Setelah menunggu 30 menit obatnya bekerja, dipanggillah gue ke dalem untuk dipriksa dr. Rini.
Dan hasilnya retina gue ngga ada masalah atau retina gue tidak robek, yang mana intinya gue boleh melakukan prosesi normal *senyum senyum dengernya*
Tapi selanjutnya dr. Rini menjelaskan lagi kalau misal setelah lahiran tiba-tiba mata gue bermasalah (seperti ada blitz di dalam mata) gue harus segera ke dokter retina.
Beliau mengatakan itu efek dari jelly retina yang rusak. Beliau juga menjelaskan sebenernya sebab jelly retina rusak bisa bermacam-macam hanya saja proses melahirkan normal butuh tenaga yang kuat dan takutnya bisa berpengaruh pada mata dan ini bukan hanya berlaku bagi wanita bermata minus tetapi yang normalpun juga bisa.
Jadi kesimpulannya gue tetep sudah dapet izin untuk prosesi normal dan nanti akan gue diskusikan lagi ke dokter obgyn untuk sebaiknya bagaimana.
Dan apapun pilihannya nanti suami mendukung apapun keputusan gue, dia pun juga ngga ngoyo harus prosesi normal kalau kondisi gue sendiri tidak memungkinkan *peluk suami sambil dicubit-cubit*.
Mohon doanya juga ya yang baca tulisan ini, apapun keputusannya yang penting kita berdua sehat :)
Oh iya untuk biaya pemeriksaan di KMN berikut rinciannya:
Biaya pemeriksaan awal Rp 150.000
Biaya adminstrasi Rp 60.000
Biaya konsul dokter Rp 220.000